Akad nikah telah mengikatkan suami dan isteri (jodoh) dalam sebuah perjanjian, di mana perjanjian itu wajib dipenuhi hak-haknya. Perjanjian agung mg menyebabkan halalnya kehormatan diri untuk dinikmati pihak lainnya.
perjanjian kokoh yang tidak boleh dicederai dengan ucapan dan perbuatan yang menyimpang dari hakikat perjanjian itu sendiri.
Allah Swt. telah berfirman,
Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu memberikan kepada seseorang di antara mereka hartayang banyak, maka -r isnlah kamu mengambil kembali daripadanya barangsedikitpun. Apakah kamu Wtsn mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan dusta dan dengan (menanggung) m j -,ang nyata? Bagaimana kamu akan mengambilnya kembalipadahal sebagian wtu telah bergaul denganyang lain sebagai suami isteri? Dan mereka (isteri-isterimu) mengambil dari kamu perjanjian yang kuat? (An-Nisa': 20-21).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar